Dua Puluh Persen Lebih Wisudawan PNP Berstatus Sudah Bekerja

Politeknik Negeri Padang (PNP) seolah mengulang kembali popularitasnya pada era 90-an sebagai lembaga pendidikan vokasi yang mahasiswanya sudah di- booking oleh beberapa perusahaan sebelum tamat. Dari 193 wisudawan dalam Wisuda ke-53 lalu, 20 persen lebih berstatus sudah bekerja, baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.

Dalam sambutannya, Direktur PNP, Surfa Yondri melaporkan, persentase tersebut diperkirakan meningkat karena belum semua wisudawan dari Program Diploma 3 melaporkan statusnya.

Wisudawan yang sudah bekerja di Jurusan Akuntansi 5 orang, Program Studi (Prodi) Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro 13 orang, Prodi Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro 1 orang, Prodi Perencanaan Irigasi dan Rawa, Jurusan Teknik Sipil 9 orang, Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil 5 orang, dan Prodi Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil 4 orang.

Menurut Monika Natalia, S.T., M.T., Ketua Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, sebetulnya lulusannya sudah bisa diwisuda pada wisuda periode lalu, namun mereka tangguhkan untuk menunggu perubahan status akreditasi prodi. Sekarang, setelah akreditasi berubah, mereka sudah terlajur bekerja.

Secara umum mahasiswa PNP tidak mau berlama-lama menunggu ijazah, begitu selesai sidang mereka mengurus “Surat Keterangan Lulus” dan melamar pekerjaan, jelas Monik.

 

 

Amanat Alumni

Lebih jauh Direktur Surfa Yondri mengungkapkan, amanat alumni PNP dalam Temu Alumni di Pekanbaru dan Jabodetabek. Mereka mengamanatkan agar PNP tetap konsisten menyelenggarakan model pendidikan vokasi seperti diterapkan di awal PNP berdiri, 1987.

Sehubungan dengan itu mereka menyepakati untuk berbagi dengan mahasiswa melalui kuliah umum alumni yang akan dilaksanakan secara rutin. Diharapkan kegiatan ini semakin mendekatkan pendidikan dengan dunia industri, sekaligus membangun jaringan antara almamater dengan alumni.

Di sisi lain, Yondri mengimbau dosen dan mahasiswa untuk mengikuti program yang diluncurkan oleh Kemristekdikti, baik bergelar maupun non gelar. Output program ini menurut Yondri adalah sertifikasi. Dengan dosen dan mahasiswa yang tersertifikasi, proses pendidikan sesuai dengan kemajuan dan diakui dunia industri, paparnya.

photo (teddy)
d®amlis